Sunday, December 20, 2009
.. sebuah bayang ..
Sunday, November 15, 2009
.. Cigar - Retta ..
Selengkapnya...
Saturday, November 14, 2009
.. papa ..
Kami semua sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari kampung halaman di Teluk Intan. Sebagai anak sulung, saya memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Setiap kali saya menjenguknya, setiap kali itulah isteri saya mengajaknya untuk tinggal bersama kami di Kuala Lumpur.
" Nggak usah. Lain kali saja !" jawab Papa.
Jawaban itu yang selalu diberikan kepada kami saat mengajaknya pindah. Kadang-kadang Papa mengalah dan mau menginap bersama kami, namun 2 hari kemudian dia minta diantar balik. Ada-ada saja alasannya.
Wednesday, November 4, 2009
Adikku, pahlawanku...
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.
“Siapa yang mencuri uang itu?” beliau bertanya.
Selengkapnya...
Sunday, November 1, 2009
Pensil..
Seorang cucu bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? Atau tentang aku?"
Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti." ujar si nenek lagi.
Selengkapnya...
30 menit saja yah..
“Kok belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya. Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, “Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji ayah?”
Selengkapnya...
Friday, October 30, 2009
Ada Tetesan Setelah Tetesan Terakhir...
Selengkapnya...
Thursday, October 15, 2009
Part 3: day 2.. (finish)
Part 3: day 2
Hmm, pagi ini, hehehe, tepatnya siang ini, saya bangun agak telat. Maklum semalam pulang dari JRL, sampai rumah sekitar jam 2 an lebih. Dan baru bisa tidur jam 3 an. Tapi karena hari ini saya berencana mau memasak, maka mau tak mau saya harus pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahannya.
Hari ini saya dan Popoy merencanakan untuk pergi ke JRL agak siangan. Supaya dapat menonton dengan puas. Karena jika dilihat di jadwal, hari ini banyak band-band yang kami kenal. Popoy pun ngotot ingin melihat penampilan Time Bomb Blues. Katanya musik-musik nya agak-agak jazzy gitu. Dan dia merekomendasikan band tersebut kepada saya. Memaksa saya mendengarkan tepatnya. Hehehe
Sekitar pukul 3 sore, saya sudah selesai memasak, dan hati saya sudah bersiap-siap untuk pergi ke JRL. Tapi kok rasanya mata ini mengantuk sekali. Maka saya berencana untuk tidur sebentar supaya lebih fit nantinya. Bukannya tidur, saya malah menonton Indosiar, dimana ada Choky Sitohang, presenter favorit saya. Alhasil, bukannya tidur, saya malah asyik melototin TV sampai jam 5 sore, dan baru siap berangkat 6 jam sore. Itupun karena Popoy sudah meminta saya untuk bergegas. Duh, segitu gak tahannya pengen lihat Mr. Big, dalam hati saya.
Selengkapnya...
Friday, August 14, 2009
Day 1 di JRL
Part 2 : Day 1
Here we go..
Kegiatan saya di kantor siy rasanya biasa saja, tidak perlu diceritakan, cuma yang membuat berbeda adalah, semua teman-teman saya mendukung saya untuk menonton javarockin’land ini dan tiba-tiba saja mereka fasih banget ngomongin music rock. Hehe, entah ter-influence saya atau memang selama ini mereka sebenarnya suka, saya tidak tau. Yang saya bisa pastikan adalah, berusaha agar semua kerjaan saya bisa kelar sebelum jam 5 sore, sehingga saya bisa pulang teng-go. Halah, padahal biasanya juga kelar gak kelar kerjaannya, begitu melihat jam 5 kurang 5 saya sudah shutdown komputer dan nongkrong di depan mesin absen juga, pakai alasan mau nonton konser segala lagi, kata suara yang ada jauh di dalam hati saya. Loh, saya kan cuma pengen jadi pegawai yang disiplin aja, datang jam 8 pulang ya jam 5, bener gak? Kali ini ada suara lagi deket di dalam hati saya. Hehehe.. terserahlah situ.. gak penting buat dibahas..
Yang pasti, saya memastikan Popoy untuk menjemput saya, supaya lebih cepat sampai kos, mandi dan ambil tiket. Karena kan sesuai dengan email yang saya terima kemarin kalau tiket dibatasi jam pengambilannya.
Selengkapnya...
hunting ticket Javarockin'land..
Part 1: hunting ticket
Pertama kali sebenarnya saya cuma diajak sama teman saya Yanik, dia bilang kalo nanti awal Agustus ada festival musik rock di Ancol, dan ada Mr. Big yang akan tampil. Dalam hati saya, masak siy, kan baru aja ada bom di JW Marriott, mana mungkin mereka mau kesini. Tapi teman saya meyakinkan dan mengajak saya untuk nonton festival musik itu.
Udah hampir akhir bulan Juli, teman saya tidak ada kabar, saya juga masih bingung festival musik apa siy yang dimaksud teman saya itu. Memang tidak lama sebelum itu, saya dapat sms dari provider ponsel saya kalau ada discount 1 ticket Javarockingland jika membeli tiket melalui program T-cash, dalam hati saya, apa ‘javarockingland’ ini ya yang dimaksud teman saya itu?
Selengkapnya...
Tuesday, August 11, 2009
one day..
Mmm, kenapa ya kalau menyebut kata itu, saya tuh jadi yang agak-agak ngerasa gimana gitu.. Apalagi untuk keadaan saya yang akhir-akhir ini.. Saya sedang merasa berada dititik paling rendah dalam hidup saya. Setelah apa yang saya alami semua..
Makanya ketika teman-teman saya mengingatkan saya satu atau dua hari sebelum tanggal hari jadi itu, saya merasa ciut sekali. Padahal saya justru berusaha untuk melupakan tanggal itu, membuat semuanya menjadi seperti biasanya. Tapi tidak dengan teman-teman saya. Tanggalnya masih jauh saja, mereka sudah merencanakan tempat yang enak buat makan. Tentunya dengan harapan saya akan mentraktir mereka. Hihihi, kepedean ya mereka…
Kemudian tepat pukul 00.00, sahabat saya, Rini, menelpon, yang kebetulan waktu itu saya juga belum tidur karena sakit perut, dia mengucapkan ‘selamat ulang tahun’, mmm, proses pendewasaan itupun harus saya mulai. Senang, tentu saja, tapi juga sedih, mengingat apa yang terjadi, tapi saya tetap berusaha untuk tersenyum..
Selengkapnya...
Tuesday, July 28, 2009
-moruga-
Friday, July 24, 2009
andai saja....
-- 00 --
Hmm.. hidup memang sungguh aneh ya, setidaknya itu yang saya alami. Saya mempunyai kekasih, sudah sekitar empat tahunan menjalani hubungan ini.
Friday, July 10, 2009
kamu...
Itu dulu…
Sekarang, ketika semuanya aku rasakan lain, ketika semuanya sudah jauh melenceng dari rule yang sudah aku dan kamu buat, ketika semuanya sudah melibatkan hati dan perasaan, aku tak tahu harus berbuat apa.
Aku hanya berpikir mungkin perasaan ini akan lewat sebentar, tanpa pernah mengendap di hatiku. Hmm, ternyata kali ini aku salah. Semakin aku berusaha untuk menyalahkan apa yang kini mendiami relungku, justru dia semakin kuat bertahan disana. Dan tak dapat aku mencegahnya.
Selengkapnya...
Sunday, July 5, 2009
semampuku...
Pertemuanku denganmu memang tidak bisa dibilang kebetulan.. aku dan kamu sudah tinggal dalam satu atap kurang lebih 1 tahun.. ya, di ‘Rumah Teras’ inilah aku ketemu dengan kamu.. kenal tepatnya..
Pak Djoyo, biasa dipanggil seperti itu, memang tidak tinggal di Rumah Teras, beliau tinggal di rumahnya yang lain, di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan. Perbatasan antara Jakarta dan Depok. Yang katanya malah lebih luas, dan lebih asri. Pak Djoyo berumur sekitar 70 tahun, pensiunan salah satu BUMN, beristri satu, dan mempunyai 2 orang anak. Meski sudah berumur lebih dari setengah abad, tetapi fisik Pak Djoyo terlihat lebih muda 10 tahun. Masih sehat, masih kuat. Beliau tinggal berdua dengan istrinya, karena anaknya memilih untuk tinggal di rumah mereka masing-masing bersama dengan keluarganya. Pak Djoyo dibantu dengan 1 orang pembantu rumah tangga, itupun hanya untuk membantu tugas-tugas kerumahtanggaan, seperti mencuci, menyetrika, memasak, dll. Tapi untuk urusan membersihkan kebun dan pekarangannya yang luas itu, Pak Djoyo tidak membutuhkan bantuan siapapun. Semua masih dilakukannya sendiri. Modalnya hanya kemauan dan cinta, katanya. Ya, beliau memang sangat mencintai berbagai macam tanaman.
Selengkapnya...
Saturday, June 27, 2009
K.H.A
Setelah kau pergi menjauh dari jangkauan hati..
Mungkinkah engkau mau menyisakan rasa rindu..
Setelah kau tutup pintu hatimu tanpa waktu..
Padahal saat itu..
Sempat kau berharap kau tak harus pergi..
Sempat kau katakana kau rindu padaku..
Sempat saling berdekapan dan menghangatkan.. menyaksikan malam penuh bintang..
Sempat kunikmati kecupan senyummu..
Sempat kuresapi redupnya matamu..
Sempat saling mendengarkan ombak bersuara dan kita berkhayal keliling dunia..
Dan sempat ku melayani hatimu..
Sempat Melayani Hatimu-Titi DJ)
Selengkapnya...
Thursday, June 18, 2009
behind the trip
First meeting,
Agenda: pembentukan panitia dan pembahasan biaya serta pendaftaran peserta.
Karena saya juga terlalu penat hidupnya, dan butuh refreshing, saya pikir seru juga kali ya ambil bagian dari acara ini...jadi ketika malam-malam selanjutnya saya ketemu dengan penghuni kos Pondok Damai itu, saya berusaha menanyakan progress rafting itu..
Trus, kalo gak salah tanggal 25 Mei 2009, si Ayub, tokoh yang paling bersemangat dalam penyelenggaraan rafting ini meminta kami para penghuni kos untuk kumpul di kamar A8, yaitu kamar Bagus, guna membicarakan rencana sekaligus pembentukan panitia acara rafting.
Selengkapnya...
Saturday, May 23, 2009
sebelum terlambat
Pagi-pagi saya dapat sms dari ayah saya. Sebenarnya kata-katanya sederhana,
tapi entah kenapa kok batin saya agak sedikit berasa teriris-iris. Beliau
hanya menulis seperti ini, ‘Nak, sesibuk apapun kamu, tidakkah ada cerita
buat papa tentang keadaanmu? Bagaimanapun juga papa sudah lemah, dan hanya
ingin tau kesehatan anak-anaknya saja.’
saya menggunakan bahasa yang sungguh baku. Lucu, dalam hati saya.
Trus kemudian saya balas sms ayah saya tersebut, ‘Baik-baik aja pah. Papah
jangan terlalu mikir yang macem-macem ya, doain aja anak-anaknya sehat.’
Selengkapnya...
Thursday, May 21, 2009
part 4
“Evan!”
Arvela memanggil Evan sambil berlari-lari meyusuri koridor kampus.
Mendengar namanya dipanggil, Evan menghentikan langkahnya dan menengok melihat siapa yang teriak-teriak di siang bolong seperti ini.
Ketika dilihat sosok yang tidak asing baginya mendekat, Evan bersiap-siap berjalan lagi, bermaksud menggoda Arvela, berpura-pura tidak mendengar.
Arvela yang melihat itu langsung menghentikan langkahnya dan mengambil selembar kertas, meremas-remasnya sampai membentuk bola kertas putih dan melemparnya ke arah Evan.
Pluk.
“Aduh!” Jerit Evan
“Vela! Jelekkkk!” lanjutnya sambil berjalan mendekat ke arah Arvela.
“Sakit tau!” Evan merajuk.
Melihat tampang Evan yang sok-sok-manja-gak-jelas-gitu, bukannya Arvela merasa kasihan, malah dia menyiapkan peluru cadangan lagi. Evan yang tau gerak gerik Arvela yang mulai mencari-cari kertas, langsung memegang tangan Arvela dan menariknya untuk pergi menuju taman kampus.
Selengkapnya...
Tuesday, May 19, 2009
part 3
“’Ga, kayanya gue udah gak betah deh kerja disini. Pengen resign, tapi ko sampe sekarang gue belum dapat panggilan ya? Padahal gue udah apply kemana-mana. Ada apa dengan garis hidup gue ya ‘Ga?” Arvela curhat ke Deaga ketika mereka sedang ngopi di kafe kesayangan mereka, yang sudah menjadi ritual mereka setiap hari Jumat sore sepulang kerja, sambil cuci mata, alasan mereka.
“Kenapa emangnya Vel? Lo kok jadi demotivasi gitu? Gue bingung deh, gak biasanya lo kaya gini. Ada masalah apa Honey, cerita dong ke gue.” Deaga menatap mata sahabatnya.
“Ya, lo tau sendiri kan, di kantor kita kaya gimana suasananya sekarang, kayanya gue bener-bener udah eneg banget dengan muka-muka kemunafikan. Dan semakin gue bertahan kayanya bakalan tambah merusak kadar kewarasan gue.”
“ Lo yakin Vel? Ga ada alasan lain gitu” Deaga masih tidak percaya dengan apa yang Arvela ucapkan barusan.
Selengkapnya...
part 2
“Vel, ntar malam ikut gue ya?” Fenda sahabatnya di bangku kuliah berbisik saat dosen Manajemen Proyek sedang semangatnya menjelaskan How to Handle a Big Project.
“Kemana? Ngapain?” Arvela balas berbisik.
“Udah deh, ikut aja. Gue lagi males di rumah ntar malem, jadi rencananya gue mau clubbing, dan gak mungkin kan gue sendiri? Jadi gue pasti ajak lo, sekalian lo yang bilang ya ke bokap gue, seperti biasa ‘Nek, lo bilang kalo ada tugas numpuk, jadi gue nginep tempat lo. Ok?”
“What? Clubbing? Ga salah lo? Ini kan bukan hari Jumat ato Sabtu. Lagian, kebiasaan banget sih lo, umur udah 20 th, tapi masih aja gak berani jujur sama orang tua. Fen, ngeboongin orang tua tuh dosa besar, giling!”
“Yah, mulai lagi deh. Perasaan sekarang lagi kelas MaPro ya, bukan kelas Sopan Santun. Emang kata siapa kalo clubbing cuma hari Jumat or Sabtu doang? Justru Wednesday club nih, dan itu yang paling asyik tau!” Fenda mulai cemberut, bete ngeliat sahabatnya mulai tidak ‘klop’.
“Ya elah, gitu aja cembetut, iya Nenek, gue pasti mintain ijin sama bokap lo, itung-itung ngeringanin dosa lo, hehehe.” Arvela tersenyum.
“Tapi ngomong-ngomong kita mau kemana?” Arvela masih penasaran.
“Udah ikut aja. Pasti juga lo ga bakal nyesel kok. Lagian kita besok kuliah siang kan? Nah, pas deh! Sip kan planning gue?” Fenda tersenyum sambil memeluk sahabatnya, yang buru-buru mengingatkan kalau dari tadi tanpa sadar diperhatikan sang dosen.
Selengkapnya...
part 1
“Hhhhh,, shit… Apa si maunya dia?” Arvela mendengus kesal sambil duduk di kubikelnya.
“Kenapa si lo Vel? Pagi-pagi udah ngedumel gitu? Gak baik loh awalin hari dengan marah-marah” Deaga teman samping kubikelnya keheranan.
“Biasanya lo dateng, senyum and sapa semua orang, kata lo biar hari lo blessed gitu..Kenapa? Ini belum akhir bulan kan? Belum waktunya lo siapin report lo yang bejibun itu kan?” Deaga masih aja keheranan sambil ngelirik ke kalender memastikan kalo memang bukan akhir bulan.
“Gitu deh, ‘Si Miss Perfect’ pagi-pagi udah ngoceh-ngoceh gak karuan, mana di depan banyak orang lagi, gak banget deh ‘Ga! She’s not a good leader, I think!” Arvela nambahin sambil tangannya nyalain computer.
“Ya udahlah Vel, lo juga tau how and who she is, right? Yang sabar ya ‘Jeng.. Makan yuk, laper nih” Deaga nenangin dan ngajak Arvela sarapan di pantry.
”Duluan deh, lagi gak selera. Mau cek imel dulu, siapa tau ada imel yang ‘nyangkut’.” Arvela senyum sambil kibasin tangannya mengusir Deaga untuk segera menjauh.
“Huh, dasar cewek yang aneh, sebentar uring-uringan sebentar ‘manis’”. Deaga berlalu sambil cubit pipi teman samping kubikelnya.
“Jangan lupa minum susu Vel, nanti penyakit kesayangan lo kambuh lagi!”, teriaknya.
“Iya ‘Mi..Ha..ha” Arvela menahan tawa.
Selengkapnya...
Friday, May 15, 2009
don't disturb me..
Oh, Tuhan.. aku tidak ingin mengeluh, aku juga tidak ingin marah lagi, aku cuma ingin berterima kasih.. bersyukur.. kau hadirkan dia lagi di kehidupanku ini..
Masih ingat gak, dulu ketika kita masih dalam satu instansi, aku, kamu dan Rey, sering melewatkan masa-masa menjemukan ketika hari libur tiba? Waktu itu kita bertiga sangat dekat, karena sama-sama menjadi anak perantauan di kepulauan terpencil itu.. Aku masih ingat, kita bertiga sering main pasir di pantai, kita berlomba-lomba membuat istana pasir yang begitu megah.. setelah itu kita sama-sama berteriak sambil menghancurkan istana pasir itu, demi mengusir stress, alasanmu waktu itu..
Kalo dipikir-pikir, kita kaya anak kecil ya Hans? Lucu banget ngebayangin itu semua.. inget juga gak waktu kita berniat menjodohkan Rey dengan Winda, anak kepulauan asli sana? Aku tau Hans, mereka sebenarnya saling menyimpan rasa, hanya kita keterlaluan mengolok-olok Rey, sehingga Rey malu-malu untuk mengungkapkan perasaannya…
Selengkapnya...
Thursday, May 14, 2009
the side of story..
Aku gak ngerti.. tepatnya gak mau mengerti.. emang aku akui terkadang berat untuk bicara jujur..
Apalagi aku merasa trauma dengan namanya penolakan..
Tapi yah sudahlah.. mudah-mudahan dengan tulisan ini kamu mengerti apa yang aku rasa sekarang..
Hari ini aku ngerasa, sumpah, kangen banget sama kamu…. Tau kan maksudnya??? Kangen?? Miss?? Rindu?? Satu kata yang bener-bener memuakkan bagiku sekarang.. karena itulah aku jadi berantem sama kamu.. karena itulah aku jadi ngerasa kaya anak kecil.. dan mungkin kamu jadi ilfil sama aku..
Yah, padahal cuma masalah sepele kan?? Aku kangen, gak berani ngomong, trus uring-uringan trus kamu gak suka, kamu ngambek….bla.. bla.. bla..
Memang meyakitkan banget rasanya hari ini.. rasa yang aku miliki gak terbalas.. meninggalkan luka..
Memang, aku gak bisa salahin kamu juga.. karena kamu mungkin tidak bisa merasakan apa yang aku rasa.. tapi masa sih, sedikitpun kamu gak punya perasaan yang sama gitu? Aku bener-bener bingung.. sebenernya kita itu adalah pasangan yang saling membutuhkan gak sih? Pasangan yang memang ditakdirkan untuk saling mengerti, saling berbagi gak sih? Keliatannya pertama kali dulu memang begitu.. tapi kenapa sekarang cenderung berubah?
Selengkapnya...
Tuesday, May 12, 2009
polisi
pasti karena alasan macet..ga perlu heran lah ya, kalo soal macet di jakarta ini bukan masalah baru. justru kalo jalanan lancar, saya malah heran, ada apa ya, kok lancar.. jangan-jangan ada demo nih,ato malah orang masih pada tidur gara-gara abis nonton liga champion semalem?
aneh banget kan? macet, ngegerendeng, lancar malah terbengong-bengong..
dan akhirnya jawabannya ada setelah saya melalui jalanan di jakarta ini..
tidak ada kejadian apa-apa..lancar,car,car,car..
kalo jalanan macet, saya juga bertanya-tanya, ada apaan sih di depan, ko macet begini..ada kecelakaan kali ya?
o, ini bu, gara-gara yang di depan kita gak mau jalan, makanya jadi macet, kata sopir bajaj waktu saya sedang dalam perjalanan ke kantor waktu itu..
gak penting banget kan jawabnya?? padahal saya lagi senewen ngejar waktu supaya tidak telat..
ternyata setelah lewat jalan itu, saya lebih terheran-heran lagi, tidak terjadi apa-apa, ada pak polisi pula,kenapa malah tambah macet..
biasanya saya ke kantor cuma 20-25 menit, sekarang kok bisa sampe 40 menit..
gak masuk akal banget, dalam hati saya.. padahal, maaf ya, biasanya gak ada pak polisi pun jalanan malah lancar, car, car..
lagian saya juga aneh, orang saya yang telat bangun kok, malahin nyalahin comment nya sopir bajaj, nyalahin pak polisi.. ya kalo udah telat, ya terima aja kalo emang absennya jadi merah, gak perlu nyalahin kenapa macet, kenapa begini, biasanya begitu..
Selengkapnya...
Friday, March 20, 2009
IPA4
Thursday, March 12, 2009
Keputusan & Dilema
Kalo melihat dari judul diatas, pasti sudah bisa ketebak kalo temanya seputar kebingungan, ketidak jelasan..
yep, begitulah..
dan rasa itu sebenarnya sudah sering saya alami..entah di lingkungan kerja, keluarga, sosialita.. dimanapun..
mungkin yang sekarang lebih sering saya alami adalah dilema di lingkungan kerja kali ya.. secara saya kerja dari hari senin sampai jumat jam 8 sampai jam 5..
ya pastilah hampir 70% waktu saya habis di kantor, sisanya di jalan 5 % dan di kamar saya, tidur maksudnya 24%.. 1% nya untuk laen-laen, tak terduga.. hehe kayak mau bikin pengajuan dana untuk kegiatan saja saya ya?
pernah gak berpikir kalo suatu saat kita akan begini, harus jadi itu..trus sekarang harus belajar ini..??? gak semuanya yang kita inginkan di awal akan tercapai akhirnya..
pasti dong ya?
Selengkapnya...Tuesday, March 10, 2009
Khayalan
Apa yang biasa saya lakukan sebelum tidur, tepatnya bila tidak bisa tidur, dan jika ada waktu luang mungkin sama dengan apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang.
Bahkan sayapun terkesan tidak mau kalo sampai kehilangan saat-saat seperti itu, sampai-sampai ketika saya pup atau lebih sopannya buang air besar, sambil menunggu.... ya taulah... saya tetep ngelakuin itu...
Apa si yang biasa saya lakukan? guess what! yep, mengkhayal..
Entah sama dengan kebanyakan orang atau tidak kebiasaan ini, tapi saya yakin banyak orang yang pasti pernah melakukan hal ini. Mungkin mereka akhirnya menyadari kalau mengkhayal adalah pekerjaan yang sia-sia dan akhirnya sadar kalau tidak akan menghasilkan apa-apa.
Tapi tidak dengan saya, saya begitu mencintai kegiatan yang satu ini, dan entah kenapa saya justru senang dengan istilah yang diberikan ke saya, “Gadis Pemimpi“, terdengar sexy di kuping saya.
Selengkapnya...Sunday, March 8, 2009
Kisah yang Tertinggal
mo ngukir kenangan indah tentang abang lagi ah.. entah kenapa saya lagi senang menguak kisah lama.. luka lama tepatnya..
...awal januari ini..abang kembali singgah di hati gue..
gue sempet jalan sama abang kemaren..emang gak lama sih..cuma 3 jam..
tapi 3 jam itu yang bikin gue melayang lagi..
abang dengan senyumnya..abang dengan cueknya..dan abang dengan kepeduliannya..
sumpah, gue gak nyangka.. di Exselco..gue bisa duduk deket banget dengan abang..
trus.. di mobil..dia cium gue..
yang lebih parah dan bikin gue surprise..??
Selengkapnya...
Old Story
sebenernya ini kisah lama yang sudah terkubur dalam-dalam..
tapi saya pengen aja publish-in..
just for share.. pernah punya story kaya gini...
January, 2004
abang n me..
kayanya ga mungkin disatukan Tuhan..
tapi siapa sih yang tau rencana Tuhan akan kisah kita?
gue percaya Tuhan punya rencana kebahagiaan..misteri kehidupan..
dan gue juga percaya semua yang terjadi dalam diri gue..adalah pekerjaan Tuhan..karya Tuhan..
jadi jika gue memang harus pisah dengan abang..
gue rela..gue terima..dan akan gue jalanin..
Tuhan sayang gue..dan juga sayang abang..
Tuhan gak akan kecewain gue sama abang..
Tuhan pasti punya misteri kebahagiaan gue n abang..
gue sama abang emang gak bisa bareng (mungkin!)..tapi gue cukup bahagia punya kenangan indah itu!
gue cukup bahagia bisa menyayangi abang yang mungkin selamanya..
Selengkapnya...
Prinsip
Hari berlalu, seperti biasa.. belum juga menemukan arti yang sebenernya.. entah apa yang dimaksud dengan 'sebenernya' itu... menurut saya beda,menurut keluarga saya juga berbeda, apalagi menurut temen saya.. aduh, gak ada yang sama atau mirip sekalipun..
yah, namanya juga manusia..
jadi inget beberapa minggu yang lalu, salah satu sahabat saya ada yang mau melepas masa lajangnya, cie,,saya bahasanya.., trus jadilah kita membuat bachelorette party, bener gak nulisnya?, bersama sahabat saya yang lain, yang tentunya tidak ada laki-laki disini..
kita menghabiskan 1 hari sabtu itu di tempat nongkrong yang ada di bilangan sarinah..dan ketika malam tiba, kami memutuskan untuk makan sate yang terkenal di sekitar daerah itu..
dalam perjalanan saya membuka percakapan tentang prinsip saya, yaitu anti kemapanan..
teman saya bilang, kok aneh ya, orang ada yang anti kemapanan, ada juga hidup itu mencari kemapanan..
saya hanya senyum-senyum, dalam hati saya sebenernya tidak begitu paham juga arti itu, tapi mungkin biar dibilang gaul dan modern, saya sok-sok berprinsip anti kemapanan.
kata saya, loh, bener dong, kita tu harus ingat, kalo dibawah kita tu masih ada yang perlu dibantu, jangan terus enak-enakan aja, mentang-mentang udah hidup enak..
teman-teman saya bingung, sayapun sebenernya ikut bingung, tapi saya tetap pede abis..
pembicaraan itupun berhenti saat itu berbarengan dengan turunnya hujan..
Selengkapnya...