Pertemuanku denganmu memang tidak bisa dibilang kebetulan.. aku dan kamu sudah tinggal dalam satu atap kurang lebih 1 tahun.. ya, di ‘Rumah Teras’ inilah aku ketemu dengan kamu.. kenal tepatnya..
Rumah Teras, nama sebuah rumah kos-kosan di bilangan Jakarta Pusat. Tempatnya enak, masih banyak pohon dan mempunyai halaman yang cukup luas.. Itulah mengapa oleh pemiliknya, Pak Djoyodiningrat, dinamakan Rumah Teras. Katanya biar kedengaran seperti dikampung, padahal ini di Jakarta, Jakarta Pusat tepatnya.
Pak Djoyo, biasa dipanggil seperti itu, memang tidak tinggal di Rumah Teras, beliau tinggal di rumahnya yang lain, di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan. Perbatasan antara Jakarta dan Depok. Yang katanya malah lebih luas, dan lebih asri. Pak Djoyo berumur sekitar 70 tahun, pensiunan salah satu BUMN, beristri satu, dan mempunyai 2 orang anak. Meski sudah berumur lebih dari setengah abad, tetapi fisik Pak Djoyo terlihat lebih muda 10 tahun. Masih sehat, masih kuat. Beliau tinggal berdua dengan istrinya, karena anaknya memilih untuk tinggal di rumah mereka masing-masing bersama dengan keluarganya. Pak Djoyo dibantu dengan 1 orang pembantu rumah tangga, itupun hanya untuk membantu tugas-tugas kerumahtanggaan, seperti mencuci, menyetrika, memasak, dll. Tapi untuk urusan membersihkan kebun dan pekarangannya yang luas itu, Pak Djoyo tidak membutuhkan bantuan siapapun. Semua masih dilakukannya sendiri. Modalnya hanya kemauan dan cinta, katanya. Ya, beliau memang sangat mencintai berbagai macam tanaman.
Selengkapnya...