Sunday, May 9, 2010

.. pria, nih ! ..


Ah, mumpung hati sedang kecewa karena seorang pria, sepertinya ini saat yang tepat bagi saya untuk membicarakan makhluk Tuhan yang satu itu. Mariiii…
Ide awalnya mungkin gara-gara tulisan saya sebelumnya yang “About Man”. Banyak mendapat tanggapan dari beberapa teman pria saya yang mengatakan kalau gambaran seorang cowok menurut saya itu tidak sesuai dengan mereka, dengan alasan, mereka adalah seorang pria, bukan cowok.
Pertanyaan saya, “O ya??????”
Karena itulah saya lanjutkan tulisan itu dengan membahas beberapa criteria pria sexy di mata saya. Apakah ini akan menjawab pertanyaan saya  tadi, we will see Man !! (hehehe, dendam sepertinya saya)

Kalau saya kemarin mengkriteriakan cowok sexy, mungkin yang ada dipikiran saya adalah cowok yang berada disekitaran umur tidak lebih dari 30 tahun. Nah, berarti pria sexy yang akan saya bicarakan ini pastinya yang berada lebih dari 30 tahun.
Kenapa saya memberikan batasan angka disini? Simple siy alasannya, supaya saya lebih mudah berimajinasi saja. Dengan kata lain, tidak rancu antara bayangan seorang cowok dengan seorang pria. Deal?

 Gendong Anak

Melihat pria bertelanjang dada, dan mendekap seorang baby, apa yang ada di benak saya dan (mungkin) anda? Kalau saya, sudah pasti langsung berdebar-debar, mata tak mau kedip, menahan nafas, sambil bicara dalam batin, Thanks God for giving him.. ahahaha…
Saya selalu kagum dengan foto yang menampilkan gambaran seperti itu. Apalagi jika yang terlihat dimata saya adalah seorang pemain bola atau pemain musik favorit saya, hmm, tambah sempurna saja mereka dimata saya. Sudah ganteng, kaya, terkenal, setia, sayang anak pula, apakah masih bisa,  tidak cinta dengannya??
Aduh, jadi speechless dan tambah ngaco saja saya, tapi memang benar lho, pemandangan tersebut bisa langsung menyita perhatian saya. Tanpa dikomando, otak saya langsung memerintahkan bagian lain dari tubuh saya untuk melakukan hal tersebut diatas.
Sangat sexy, sungguh sangat sexy. Rasanya sangat bahagia bila saya bisa mempunyai suami seperti itu. Kalaupun saya jadi anak yang digendong pun, pasti rasanya akan sangat aman dan nyaman mempunyai Ayah seperti dia.
Kapan ya, saya dan anak saya bisa merasakan kejadian itu? (??)

Pakai Cincin

Yang saya maksud disini adalah cincin perkawinan, dan pastinya bukan untuk pasangan muda. Karena sudah pasti mereka yang baru menikah, terlihat bangga dengan cincin kawin mereka. Betul tidak?
Pernah (dan sering) saya lihat seorang pria, sudah berumur lebih dari 40 tahun, dan mungkin ada yang lebih dari 60 tahun, masih memakai cincin kawin di jari manis sebelah kirinya. Apa yang langsung terbersit di otak saya (dan mungkin anda)?  S.E.T.I.A
Yap, setia. Kata yang sederhana tetapi mempunyai arti yang tidak sederhana. Pria tersebut tidak takut untuk menunjukkan kepada dunia seberapa berartinya sebuah cincin bagi mereka. Benda kecil yang menggambarkan suatu ikatan yang akan dipertanggung jawabkan nantinya. Bukan hanya sebagai perhiasan pemanis jari, tapi pengakuan akan sebuah hubungan, itu pointnya.
Ah, terlalu susah ya bahasanya?
Gampangnya gini, saya melihat pria dengan cincin kawin melingkar di jari manisnya, saya hanya bisa bilang, salut! Karena terlihat sangat elegan, terhormat, dan sexy. Itu saja.
Jadi, jangan lepas cincin kawin anda, apapun alasannya!! (hahahaha, provocative ya tulisannya..)

Memasak

Wow, so cool!
Kalimat pertama saya jika melihat pria ada di dapur, apalagi memasak. Mungkin yang saya maksud bukan seperti koki atau chef yang ada di restoran ya. Memang keren, tapi selain bakat, pastinya mereka juga sudah mendapat ilmu sehingga mereka menjadi ahli seperti itu.
Cukup sederhana saja yang saya bayangkan disini.
Pria, di dapur, memasak.
Atau bisa ditambah ilustrasi seperti ini.
Pria, bangun tidur (masih dengan baju perangkat tidurnya), membuat kopi, memasak nasi goreng telor, membangunkan saya, dan berkata, ‘sayang, sarapan sudah siap’..
Mungkin bukannya saya bergegas bangun dan menuju meja makan, melainkan saya langsung…. Ah.. (has been censored) ahahahahaaaa….
Tapi jelas, pria yang mau berkutat di dapur, apalagi mau memasak, apapun dan bagaimanapun hasilnya, akan terlihat sebagai pria yang mandiri, bertanggung jawab dan pastiya sexy. Tidak berlebihan bukan penilaian saya?
Hmm, mau mendapatkan ‘reward’ dari pasangan Anda? Janganlah ragu untuk pergi ke dapur, dan memasaklah!

Belanja di Supermarket

Hehehe, mungkin terlihat biasa ya seorang pria belanja di supermarket? Tapi apakah menjadi biasa ketika ada seorang pria di sebelah anda yang sedang memilih sayuran segar, memperhatikan kode produksi dan tanggal kadaluarsa sebuah barang? Bagi saya, sangat luar biasa.
Saya pernah mengalami kejadian seperti itu.
Pada saat saya sedang belanja di salah satu supermarket besar di Jakarta dan sedang memilih buah jeruk santang, tidak jauh dari situ ada seorang cowok (sengaja saya memakai istilah cowok, karena menurut saya masih belum pantas disebut pria), sendirian, sedang asyik memilih sayuran segar. Sepertinya dia sedang mempertimbangkan untuk membeli sayuran organic atau yang biasa. Saya hanya melirik dan berkata dalam hati, keren juga ya kalau ada cowok yang tidak merasa gengsi membeli sayuran segar seperti dia. Setelah itu, saya tidak terlalu memperhatikan dia dan terus memilih buah jeruk santang yang sesuai selera saya.
Pas ada di lorong makanan kaleng, kebetulan saya ketemu lagi dengan cowok tadi. Kali ini saya agak memperhatikan dia. Saya lirik keranjangnya, ada sayuran segar, ada bungkusan daging segar pula, sepertinya ayam, dan ada beberapa bumbu-bumbu instant. Dalam hati saya berkata, ‘ow, pasti anak kost seperti saya’. Kemudian saya coba untuk memberanikan diri melirik lebih ke atas, dan melihat dia sedang memegang makanan kaleng, sepertinya dia membaca komposisi, tanggal kadaluarsa, kode produksi, dan bentuk dari kaleng. Persis seperti yang saya sering lakukan. Nah, dari sinilah saya langsung menyimpulkan, cowok ini adalah seorang pria dewasa. Dia bisa menentukan yang terbaik dalam hidupnya, penuh pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu. Dan termasuk pria yang sangat detail. Dan saking terkagum-kagumnya saya sama dia, akhirnya saya yang malah bingung mau belanja apa. Hanya ada jeruk santang dan beberapa makanan kecil tidak penting lainnya dalam keranjang belanjaan saya.
Hmm, pesona seorang pria ternyata bisa mengacaukan otak belanja saya ya??

Bawa Kantong Belanjaan

Kalau yang ini konsepnya agak berbeda dengan kantong belanjaan tadi. Yang saya maksud disini adalah kantong belanjaan setelah kita pulang dari department store. Saya selalu merasa amaze jika melihat ada pasangan yang sedang berjalan berdua setelah berbelanja, dan dengan sukarela barang belanjaannya dibawa oleh sang pria.
Bukan bermaksud untuk ‘menjajah’ kaum pria dengan mengibaratkan mereka adalah seorang ‘pembantu’ bagi wanita, cuma kok rasanya sangat enak dilihat, ibaratnya mereka seperti memperlihatkan betapa bahagianya bisa berbagi tugas tanpa ada yang merasa kalah atau menang, dibawah atau diatas.
Agak subjektif memang, tidak semua pria mau berbuat demikian. Tetapi tidak sedikit pula yang melakukan hal ini dengan tulus. Dan saya sangat menghargai apapun pendapat pria tentang hal itu.
Yang jelas, satu yang saya impikan. Saya ingin mempunyai moment seperti ini. Saya menggendong anak di bahu sebelah kiri, suami saya berjalan di sebelah kanan saya, tangan kanannya membawa kantong belanjaan, dan tangan kirinya erat menggenggam tangan kanan saya sepanjang perjalanan.
Can you imagine that?

Tidur

Hahahaa, mungkin aneh ya? Ke-sexy-an seorang pria bisa tampak ketika dia tidur? Tapi terkadang tanpa saya sadari, ungkapan itu memang benar adanya. Saya sering melihat gambar (lagi-lagi!) seorang pria yang tertidur pulas, saya perhatikan wajahnya. Yang nampak justru raut muka kepolosan, kejujuran, tidak ada kepura-pura an. Benar bukan?
Apalagi bila ditambah dengan embel-embel, ada baby disampingnya, atau ada baby di peluknya, sounds that is so sexy, isn’t it? Atau mungkin bisa ditambah dengan ada wanita disampingnya (hehehhee).
Yang pasti, dalam tidur seorang pria (dan wanita, mungkin) terdapat suatu kedamaian. Wajah yang lelah, wajah yang bersahaja di bungkus dengan mata yang terpejam dan deru nafas yang halus dan teratur. Jika ternyata deru nafas yang dihasilkan berupa bunyi-bunyian tertentu, itu bonus yang harus disyukuri oleh pasangannya. Tidak perlu dijadikan suatu masalah, nikmati sajalah, anggap saja sebagai simfoni malam. (Kata sahabat saya, ngemeng aja loe!! Hahahahaaa)
Dan sering terjadi dalam hidup saya, ketika saya sengaja atau tidak sengaja melihat pria yang sedang tidur, sisi melankolis saya langsung ‘unjuk gigi’. Saya bisa tiba-tiba menjadi sedih luar biasa, bisa terharu yang sangat hebat, bahkan tanpa saya tau sebabnya. Mungkin awalnya saya yang sedang marah, atau benci atau sedang ilfil sama seorang pria, saat melihat dia sedang tidur, langsung luluh hati saya. Dari perasaan tidak ingin dekat, tidak ingin bersentuhan, menjadi perasaan yang ingin melindungi, ingin selalu memeluk, dan menjadi tidak ingin sedikitpun berjauhan.
Aneh ya?
Ingin membuat saya jadi melankolis? Hmm. Asal jangan kebanyakan tidur saja.. Kalau yang ini bukannya saya jadi melankolis malah jadi tambah sebel kaliii..

Mencuci

Hahaha, pembokat kaliiii..
Mungkin itu yang pertama kali muncul dalam pikiran para pria saat membaca subtitle ini. Yakiinnn deh..
Padahal ya, dimata saya, dan beberapa teman wanita saya tentunya, pria yang sedang mencuci, tampak sexy luar biasa. Serius!!
Selain mempunyai naluri ke’bapak’an, pastinya pria ini adalah pria yang mandiri, yang mau berbagi tugas dengan pasangannya. Tidak egois, tidak gengsian, dan pastinya open minded, karena dia menganggap pekerjaan mencuci bukan pekerjaan ‘wajib’ seorang wanita. Dan, sstt, pria yang sedang mencuci, akan menjadi dambaan semua wanita lho sepertinya.
Mungkin kalau kita lihat di film-film Hollywood, banyak kaum pria bule yang sudah biasa dengan pekerjaan ini. Apalagi kan biasanya mereka tinggal pergi ke tempat cuci baju, masukin ke mesin, tinggal tunggu sebentar, pakaian sudah siap. Begitu saja keliatan keren, apalagi dengan budaya negara kita (baca: saya) yang masih menggunakan cara kontemporer, kalau tidak mau disebut cara jadul.
Mencuci adalah, memasukan sejumlah pakaian ke dalam mesin, menunggu mesin bekerja, membilas, mengeringkan, dan terakhir menjemur.
Atau mungkin dengan cara yang lebih ‘lama’, yaitu merendam, mengucek, membilas, menjemur. Nah, perlu kesabaran bukan? Disitulah letak ke sexy annya.
Masih kurang analisanya? Hubungi saya!

Five-o’clock-shadows

Wah, istilah yang saya pakai pasti membuat bingung ya? Ini adalah kode rahasia para wanita mandiri sebenarnya, hahaha, gaya sekali saya. Saya kenal istilah ini dari majalah favorit saya, Cosmopolitan Indonesia. Dulu saya masih mampu berlangganan atau membeli eceran sebulan sekali. Tapi sejak harga yang terus naik, sedangkan pendapatan yang tidak berubah, maka mau tidak mau saya memeutuskan untuk ‘beli putus’ saja majalah tadi. Maksudnya, kalau ada uang dan temanya menarik, ya beli, kalau tidak, mending membujuk sahabat saya untuk beli dan saya pinjam nantinya. Ide cemerlang bukan?
Nah, di majalah Cosmo, sudah pasti sering membicarakan apapun yang menyangkut tentang kehidupan pria dewasa. Banyak istilah yang sering mereka ciptakan, seperti Mr.Happy (hahaha, hapal betul saya), Miss Cheerful (sampai-sampai saya menjuluki suami teman saya dengan istilah ini), dan salah satunya adalah five-o’clock-shadows.
Isitilah yang menggambarkan kondisi bulu wajah yang terutama tumbuh di sekitar pipi bagian bawah (yang biasa disebut jambang), atas bibir (yang biasa disebut kumis) sampai di sekitar dagu (yang biasa disebut jenggot) yang tidak panjang sama sekali. Gampangnya begini. Five-o’clock-shadows itu adalah keindahan atau ke sexy an yang tampak setelah pria mencukur bulu pada bagian yang saya sebutkan diatas. Apalagi jika ditambah dengan keharuman bau after shave nya. Nah, seperti itulah yang bisa membuat saya melongo. Dari jauh keliatan rapi tapi tidak culun, dari dekat nampak sexy luar biasa.
Mengapa saya seperti memuja pria dengan five-o’clock-shadows nya? Karena kalau saya dicium oleh pria berkumis, berjambang dan berjenggot, rasanya geli-geli-gimana gitu. Tidak terlalu suka…
So, show your five-o’clock-shadows, please…

Baju Lengan Gulung dan Celana Pipa Lurus

Kalau subtitle yang ini wajib hukumnya. Saya paling tidak bisa berkedip dan angkat jempol untuk pria yang bisa memberikan yang terbaik buat badannya. Contohnya?
Bila pergi ke kantor, atau kondangan, pakailah baju lengan panjang dan celana pipa model lurus. Baju lengan panjangnya pun kalau bisa yang bodyfit ya, seperti yang sudah saya bahas sebelumnya. Dan saya kurang sreg jika melihat pria yang memakai celana yang bentuknya beige, kemudian ada beberapa lipatan di bagian depan di bawah ban pinggang. Oh, no!!! Maaf ya, kurang enak dilihat menurut saya.
Bandingkan dengan kondisi seperti yang saya imajinasikan berikut:
Seorang pria, jika tidak keberatan saya akan cantumkan istilah eksekutif muda, memakai kemeja kengan panjang dengan lengan digulung rapi (bukan di tarik keatas), memakai celana panjang model pipa lurus, dengan panjang  pas jatuh diatas bagian belakang sepatu (tidak menggulung nganggur di bawah karena kepanjangan) dan tanpa lipatan-tidak-penting di bagian pinggangnya, serta tidak lupa memakai kaos dalam (singlet) ditambah menggunakan gesper di pinggangnya. Itulah pria sexy menurut saya.
Masih kurang bisa membayangkan? Ok lah, saya beri tahu saja sumber inspirasi saya. Choky Sitohang. Hahahhaa, saya jadi membayangkan jika ada beberapa Choky Sitohang di sekitar saya, pastinya akan sangat membantu memperpanjang usia hidup saya di bumi kali ya.
Setuju?

Tulisan Rapi dan Bersuara Berat

Ehm, kalau kategori yang ini sepertinya bonus ya? Sudah memenuhi criteria diatas, ditambah pria tersebut mempunyai tulisan yang rapi, enak dibaca dan bersuara berat, tidak cempreng.
Alasannya? Karena jika saya dikirimi surat cinta, yang pasti mata saya tidak akan sakit membacanya. Nilai plus buat saya jika ada pria di jaman sekarang yang masih mau menuliskan sesuatu di atas kertas dengan hasil tulisannya sendiri. Pernah saya membayangkan jika saya berumah tangga nanti, ingin sesekali mendapat sebuah kejutan yang berupa surat cinta. Wah, rasanya pasti tak terbayangkan ya.
Beda jika ternyata pria tersebut mempunyai karakter tulisan yang tidak enak untuk dibaca (alias jelek), pasti sebelum saya memutuskan untuk menjadi kekasihnya, saya akan memintanya untuk jangan pernah membuat surat cinta buat saya, hehehe, jahat sekali ya saya?
Suara yang berat juga kategori bonus yang sexy. Alasannya, biar betah bicara di telpon selama berjam-jam. Apalagi saya sekarang menggunakan provider selular yang gratis bicara 24 jam selam setahun. Bayangkan kalau suara pria Anda sangat cempreng, masih betah berlama-lama telpon?


Hahahahaaa, sudahlah, kategori-kategori yang saya tulis diatas jangan terlalu dijadikan sebuah patokan ya, saya hanya ingin menuangkan ide-ide yang sering dibicarakan kaum wanita saja kok, sembari mengisi waktu luang pada saat-saat terakhir saya di kantor.
Tetapi jika ada pria seperti itu?
Wah, sikaaaatttt !!!!

0 comments on ".. pria, nih ! .."

Post a Comment

Sebelumnya Sesudah Home
 

My Blog List

Labels

Welcome

:: Isi Otak :: Copyright 2008 Shoppaholic Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez