Tuesday, August 11, 2009

one day..



Ulang tahun..

Mmm, kenapa ya kalau menyebut kata itu, saya tuh jadi yang agak-agak ngerasa gimana gitu.. Apalagi untuk keadaan saya yang akhir-akhir ini.. Saya sedang merasa berada dititik paling rendah dalam hidup saya. Setelah apa yang saya alami semua..

Makanya ketika teman-teman saya mengingatkan saya satu atau dua hari sebelum tanggal hari jadi itu, saya merasa ciut sekali. Padahal saya justru berusaha untuk melupakan tanggal itu, membuat semuanya menjadi seperti biasanya. Tapi tidak dengan teman-teman saya. Tanggalnya masih jauh saja, mereka sudah merencanakan tempat yang enak buat makan. Tentunya dengan harapan saya akan mentraktir mereka. Hihihi, kepedean ya mereka…

Kemudian tepat pukul 00.00, sahabat saya, Rini, menelpon, yang kebetulan waktu itu saya juga belum tidur karena sakit perut, dia mengucapkan ‘selamat ulang tahun’, mmm, proses pendewasaan itupun harus saya mulai. Senang, tentu saja, tapi juga sedih, mengingat apa yang terjadi, tapi saya tetap berusaha untuk tersenyum..

Pada saat Rini telpon, ada panggilan masuk di ponsel saya. 3 orang bersamaan menunggu di waiting list. Tapi karena saya masih asyik ngobrol, maka panggilan waiting list itupun terpaksa saya hold, secara prinsip yang berlaku adalah siapa cepat dia dapat. Hahaha, belagu banget ya saya….

Setelah sahabat saya itu tutup telpon, saya lihat ada beberapa sms yang masuk. Mereka intinya mengucapkan ‘selamat ulang tahun’ kepada saya, mendoakan saya, dan mensupport saya. Setelah saya baca dan saya balas semua sms yang masuk, saya pun pergi tidur. Tidak ada ritual seperti yang biasa saya lakukan. Yaitu make a wish, tiup lilin, potong kue. Hanya berdoa dalam hati, cukup.

Paginya, saya bangun dikejutkan dengan bunyi ponsel saya yang bernada panggil That’s Why You Find Love-nya Westlife, mau tak mau saya bangun. Karena hari ini saya tidak masuk kerja, dengan alasan buang-buang air, emang bener siy, dari semalem saya ke kamar mandi terus, padahal disamping itu juga saya ada jadwal interview dengan kepala wilayah di perusahaan tempat teman saya bekerja. Ow, ternyata teman lama saya menelpon dari Semarang, sekedar untuk mengucapkan ‘selamat ulang tahun’ dan membangunkan saya tentunya..

Setelah dia tutup teleponnya, saya kemudian bangun, dan membuka account facebook saya, disana ada sekitar 70an notification. Saya kemudian buka satu persatu. Dari teman SD, SMP, SMA, kuliah, kerja, kenalan, hampir seluruhnya memberikan ucapan disertai dengan doa untuk saya. Duh, saya jadi terharu sekali. Dan ucapan ini terus mengalir sampai siang ketika saya akan pergi ke daerah Cawang. Saya kemudian membalas ucapan mereka, sekalipun saya juga harus berdoa semoga account facebook saya tidak di-suspend oleh Mark Zuck. Mudah-mudahan dia mengerti kalau ini hari istimewa saya, sehingga saya harus menggunakan fasilitas wall-to-wall sebanyak ini dalam 1 hari. Hihihi, dan ternyata, thanks Mark, you understand me..

Sore harinya saya pergi ke Cawang untuk mengikuti interview, yang mudah-mudahan hasil dari proses ini akan menjadi kado terindah bagi saya tahun ini. Agak lama juga saya berada di ruangan itu. Memang bukan seperti proses interview yang pernah saya alami sebelumnya, yang ini agak berbeda. Disana saya ditanya macam-macam hal, dari rumus momentum, yang tentunya saya jawab dengan tidak tau, karena memang mata kuliah Fisika saya terima saat semester 3, yang itu berarti sudah sekitar 9 tahun yang lalu. Memang bukan jawaban yang tepat mengatakan hal itu, tapi apa boleh buat, emang saya benar-benar tidak tahu kok. Interviewer saya kemudian menggunakan pertanyaan logika yang memancing saya untuk dapat mendefinisikan rumus itu. Akhirnya, setelah sekian tahun, saya baru teringat kembali, hehehe…

Pertanyaan dan pernyataan bergulir terus, dari persamaan diferensial, laba bersih bank, kasus korupsi, seks, meteor, UFO, film 2012, Armageddon, sampai buku yang terakhir dibaca. Menurut saya sungguh sangat seru, proses interview yang lain daripada yang lain, bisa menambah ilmu dan pengetahuan saya. Yang tadinya saya tidak mengerti sama sekali tentang UFO, tentang buku-buku import, saya jadi tertarik untuk menggali hal tersebut lebih dalam lagi. Satu hal baru yang saya dapatkan di hari yang istimewa ini.

Malam hari saya pulang, dan menyempatkan diri untuk membuka account facebook saya kembali. Ternyata masih banyak sekali ucapan-ucapan yang mengalir di wall saya. Setelah selesai saya membalas atensi dari mereka, saya bersiap-siap untuk tidur..

Ternyata saya masih agak susah untuk memejamkan mata ini, sayapun merenung dalam diam. Mencoba untuk merefleksikan apa yang sudah saya kerjakan selama ini.

Sampai detik-detik menjelang umur saya yang ke-28, saya masih feel nothing. Dalam segala hal. Dalam karir, saya juga tidak mengalami perkembangan yang membanggakan, meskipun saya tetap bersyukur karena masih mempunyai pekerjaan tetap. Dalam asmara, saya juga kurang beruntung dibanding teman-teman seangkatan saya. Sampai saat ini, saya masih belum menemukan pendamping yang pas untuk hidup saya. Ini juga yang sering membuat saya menjaga jarak komunikasi dengan keluarga besar saya. Bukan berarti saya tidak ingat dengan keluarga saya, hanya untuk menghindar pertanyaan dan pernyataan tentang saya, seperti yang terjadi pada hari ini.

Apa siy yang menjadi harapan bagi orang yang lebih tua untuk saya yang sampai saat ini masih melajang? Pastinya, semoga cepat married, cepat punya anak..

Waduh, belum-belum harapannya udah menyesakkan dada, lha cowok yang bener aja belum ada kok, udah mau married, apalagi suruh cepat punya anak.. ck,ck,ck..

Tapi kalau dilihat dari satu sisi, sebenarnya mereka juga tidak salah, sebagai orang timur (baca: Jawa) tentu saja mereka khawatir saya ‘tidak laku’. Sedih gak siy, denger statement kayak begini? Di hari yang katanya istimewa lagi. Kalau saya siy, udah bosen, udah biasa, udah keseringan, cuma kali ini ‘kena’ juga. Apalagi tante saya juga ikut-ikutan ‘mengingatkan’, kata dia, ini bener kata dia lho ya, bukan saya yang ke ge-er an. “kamu itu cantik, pinter, jago masak, punya kerjaan,, kenapa cari cowok aja susah? Apa mau dijodohin aja?”

Sebenernya kata-kata itu biasa saja bagi saya, tapi entah kenapa, justru kata-kata tante saya ini yang terus aja terngiang-ngiang di otak saya. Ada apa dengan diri saya ya??

Kalau saya lihat di sekeliling saya, apalagi di Jakarta, gak masalah gitu lho dengan status saya. Masih banyak yang mungkin (maaf) lebih parah dari saya. Kata mereka yang berumur 30an, ‘life begin at 30’. Trus kata mereka yang berumur 40an, ‘life begin at 40’. So, dengan umur saya yang ‘masih’ segini, dimana salahnya ya? Salahnya adalah kenapa kamu punya keluarga di Jawa darling, kata suara di dalam hati saya. Mungkin benar..

Ah, sudahlah. Saya tidak berniat mempersalahkan apa yang sudah terjadi di dalam diri saya. Mau dilahirin di Jawa kek, di Sumatra kek, di Eropa kek, tetep aja sama, tetep aja dikejar-kejar buat cepet married. Teman saya yang orang Padang saja juga bernasib sama dengan saya kok, mungkin memang sudah budaya di Indonesia ya? Btw, kalau di Eropa begini juga gak ya? Duh, kenapa saya gak dilahirin di Eropa aja siy?? Hehehe, mulai lagi saya mempersalahkan nasib.

Justru harusnya saya bersyukur lahir di sini, bisa punya teman-teman sebanyak ini yang masih care, masih sayang, masih cinta dan tentunya selalu support saya kapanpun dan bagaimanapun. Yep, benar juga ya, maafkan saya, Indonesia, hihihi, lebay…

Hmm, balik lagi dengan keadaan saya. Ya, memang, saya sadar jika hidup memang perlu pengorbanan. Bahkan kita, saya tepatnya, tidak pernah tau bagaimana bentuk pengorbanan itu. Mungkin terkadang terlihat nyata, seperti pengorbanan yang melibatkan fisik. Tapi terkadang kita hanya butuh mengelus dada karena kita telah mengorbankan perasaan. Yah, termasuk kategori saya sekarang ini. Bagaimanapun, saya harus menahan perasaan ketika banyak orang mulai bertanya-tanya tentang pribadi saya. Hal yang sebelumnya tidak ada yang berani ‘menyentuh’, malah sekarang seperti jadi rahasia umum. Banyak yang berusaha menjodohkan saya, entah dengan orang lama, atau dengan orang baru. Ya, jujur saja, saya siy tidak keberatan, toh, mereka pasti bermaksud baik. Itung-itung buat nambah teman kan? Cuma, mungkin memang dari saya yang belum bisa menerima dan membuka hati untuk seseorang saja yang akhirnya menjadikan proses pencarian itu menjadi sangat lama dan melelahkan bagi sebagian orang.

Bukan karena saya trauma, bukan juga karena saya malas, tapi lebih karena alasan pribadi dimana saya harus mementingkan itu sebelum saya melangkah lebih jauh.

Dan yang pastinya, tidak mungkinlah saya mengecewakan kedua orang tua saya (lagi), hanya karena anak perempuannya tidak juga kunjung menikah.

Berat ya, tulisan kali ini, tapi saya harus menyuarakan isi otak saya ini, karena jujur saja, memang sungguh berat rasanya jika tidak mengeluarkan apa yang menjadi beban saya selama ini.

Intinya adalah, di perayaan ulang tahun saya ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya terutama kepada seluruh keluarga besar saya, yang (akhirnya) tetap mendukung saya untuk melanjutkan misi saya dalam hidup ini, buat semua teman-teman yang masih ingat hari ulang tahun saya, meski saya yakin, ingatnya gara-gara liat notification di facebook, hehehe. Tapi itu tidak penting, yang paling penting, mereka sudah dengan tulus mendukung saya. Meski mereka tau mungkin saya banyak kekurangan, tapi apa yang sudah mereka berikan, sungguh sangat menguatkan saya. I love u all guys, dan semoga harapan yang sudah saya siapkan, dapat memenuhi ruang kehidupan saya. Amin…..

3 comments on "one day.."

Anonymous said...

nek...menikah itu adalah pilihan hidup...jangan merasa terbebani olehnya...keep tough darling..muah muah

Anonymous said...

gw gak bisa Comment...tp gw suka cerita loe dae

-eRda- on October 17, 2009 at 8:50 AM said...

hugo... fully thank you...
i also believe that....

nii.. yep, mungkin belum saatnya aja gue ke jenjang itu...
muah,,muah...

yets.. makasiy.. lo juga inspirasi gue...

Post a Comment

Sebelumnya Sesudah Home
 

My Blog List

Labels

Welcome

:: Isi Otak :: Copyright 2008 Shoppaholic Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez